jakartainside.com –
Jakarta – Perusahaan teknologi yang tersebut dimaksud beroperasi di dalam tempat Israel diimbau untuk memperkuat pertahanan keamanannya. Para penanam modal lalu analis memprediksi akan terjadi disrupsi akibat konflik bersenjata yang digunakan terjadi antara Hamas kemudian Israel sejak akhir pekan lalu.
Industri teknologi canggih bertumbuh pesat di tempat dalam Israel sejak beberapa dekade terakhir. Kontribusinya terhadap pertumbuhan sektor kegiatan ekonomi juga signifikan.
Sebanyak 14% lapangan pekerjaan dalam area Israel datang dari sektor teknologi. Posisinya pada urutan ke-5 untuk hasil domestik bruto.
Akbiat konflik Hamas–Israel yang mana dimaksud pecah pekan lalu, banyak operasional industri yang dimaksud tutup. Mata uang Israeli New Shekel jatuh ke level terendah dalam hampir delapan tahun terhadap dolar AS pada hari ini.
Indeks saham utama Tel Aviv turun sebanyak 7% juga nilai obligasi pemerintah turun hingga 3% sebagai respons awal pasar terhadap serangan paling berdarah terhadap Israel dalam beberapa dekade terakhir.
“Ini adalah disrupsi yang dimaksud dimaksud besar untuk bisnis,” kata Jack Ablin, CEO serta co-founder Cresset Wealth Advisors, dikutip dari Reuters, Senin (9/10/2023).
Menurut dia, jika konflik ini berlanjut, maka dapat jadi banyak tenaga kerja pada area perusahaan teknologi yang digunakan hal tersebut akan ditugaskan menjadi pasukan militer.
Chief Global Strategist pada area LPL Financial Quincy Krosby mengatakan perusahaan teknologi yang dimaksud digunakan beroperasi di tempat area Israel perlu mengerahkan upaya untuk melindungi fasilitasnya dari serangan yang mana yang disebut berlangsung.
Untuk jangka panjang, Krosby memprediksi sektor teknologi Israel akan makin kencang berinvestasi ke teknologi AI. Hal ini demi memperkuat ketahanan militer dengan mengandalkan teknologi canggih tersebut.
“Mereka [Israel] kemungkinan akan meningkatkan penyertaan modal AI. Ketika suatu negara diserang tiba-tiba tanpa persiapan, berarti ada yang dimaksud salah dalam sistem keamanannya,” kata dia.
Sumber CNBC Indonesia