jakartainside.com –
Jakarta, CNBC Indonesia – Warga dunia ramai-ramai menarik aset kripto mereka dari Binance setelah CEO Changpeng Zhao mundur juga mengaku bersalah menghadapi tuduhan kriminal dalam Amerika Serikat. Sekitar US$ 1 miliar (Rp 15,63 triliun) menguap dari Binance hanya pada 24 jam.
Penarikan besar-besaran ini menyerupai ketika Binance dan pendirinya diberitahukan sebagai terperiksa 13 pelanggaran regulasi perdagangan saham oleh otoritas bursa Negeri Paman Sam (SEC).
Token milik Binance, BNB, anjlok 8 persen di 24 jam terakhir. Binance kini mengantongi BNB senilai US$ 2,8 miliar.
Setelah pengumuman SEC pada Maret, Binance mulai menghapus insentif nol-biaya operasi pertukaran aset kripto, termasuk yang tersebut melibatkan bitcoin. Kebijakan yang disebutkan menciptakan jumlah perdagangan pada Binance anjlok.
Menurut CNBC Indonesia, Binance masih merupakan bursa perdagangan aset kripto terbesar di tempat dunia. Tiap tahun, Binance memproses kegiatan senilai miliaran dolar AS.
Pada awal pekan, Binance dilaporkan setuju untuk membayar denda US$ 4,3 miliar (Rp 67,2 triliun) sebagai kesepakatan penyelesaian investigasi pelanggaran regulasi anti-pencucian uang oleh pemerintah federal AS.
Menurut Nansen, Binance masih menjadi tempat penyimpanan aset kripto senilai US$ 65 miliar (Rp 1.016 triliun) berjauhan pada melawan arus pengunduran selama 24 jam pasca pengumuman Zhao mundur. Selain itu, tak ada perusahaan manajemen aset yang menarik dana kelolaan mereka itu dari Binance.
Jaksa Agung AS, Merrick Garland, menyatakan denda berhadapan dengan Binance adalah salah satu denda terbesar yang tersebut pernah dikenakan terhadap korporasi.
“Menggunakan teknologi baru untuk melanggar hukum tidak ada menyebabkan Anda menjadi ‘disruptor’. Itu menjadikan Anda kriminal. Binance mengutamakan profit di area menghadapi keselamatan warga AS,” kata Garland.
Zhao, lewat akun Twitter-nya, menyatakan bahwa ia “telah menimbulkan kesalahan” serta “harus bertanggung jawab.” Setelah Zhao mundur, Binance mengangkat Richard Teng, yang digunakan sebelumnya menjalankan bursa regional Binance, sebagai CEO yang baru.
Artikel Selanjutnya Terkuak, Bandar Kripto Bangkrut Utang ke Nasabah Rupiah 130 T
Sumber CNBC