jakartainside.com – – Chief Executive Officer Subaru Arie Christopher mengungkap bahwa konsumen membeli Subaru tidak ada sebagai , melainkan untuk menikmati sensasi berkendara.

"Konsumen beli Subaru tidak ada sebagai , mereka itu beli Subaru lantaran beliau hobi sama mobilnya kemudian yang digunakan mana pasti bukanlah pertama mereka," kata Arie, ketika ditemui di dalam di , Kamis.

Arie menekankan bahwa karakteristik kemudian segmentasi konsumen Subaru agak berbeda dibandingkan dengan pengguna lainnya.

"Mereka (konsumen Subaru) benar-benar suka menyetir, driving experience, kemudian merekan benar-benar menghargai yang digunakan yang dimaksud ada di dalam tempat Subaru tersebut," kata Arie.

Tidak semata-mata semata dari kalangan muda, Arie menyatakan bahwa pengguna Subaru juga berbagai dari usia pada area menghadapi 50 tahun.

Dari segi penjualan, lanjut Arie, Subaru tak ada berjuang mencapai untuk menggenjot tertentu akibat setiap jenis Subaru miliki karakter pembelinya masing-masing.

"Jadi, kami tidaklah bilang ini entry level, yang mana ini top of line, kami tidak lihat itu untuk Subaru. Jadi, buat kami semua Subaru punya karakter yang tersebut sesuai untuk kepribadian masing-masing pembelinya," ujar Arie.

apabila Jepun itu pada ini masih memantau perkembangan perdagangan dalam area sebelum memutuskan membuka pabrik sendiri di .

"Kami masih lihat pertambahan pemasaran selama tiga sampai lima tahun ke depan juga juga pertambahan perkembangan market share (pangsa )," kata Arie.

Saat ini Subaru sudah ada pernah membuka lima dealer resmi pada area , akan ada satu dealer tambahan pada pada akhir tahun juga satu dealer baru juga akan dibuka tahun depan.

"Komitmen kami adalah menghadirkan dealer di dalam area tempat-tempat strategis supaya konsumen-konsumen kami atau pemilik-pemilik baru sanggup merasa nyaman juga juga tenang. Tapi, perkembangan dealer harus dibarengi dengan pertumbuhan juga pertumbuhan market share," ujar Arie.

Sumber ANTARA

by Jakarta Inside