– Komisi Pemberantasan menahan Ahmad Muhdlor Ali, atau , Pimpinan Sidoarjo. Mantan Sekretaris GP Ansor itu berubah menjadi terperiksa persoalan hukum dugaan pemotongan intensif ASN. 

Sebelum terjerat perkara , politisi Partai Kebangkitan Bangsa itu awalnya menyokong juga pada Pemilihan . Namun, pada awal bulan Februari, Muhdlor secara tiba-tiba mengumumkan dukungannya terhadap pasangan . Menurutnya pasangan calon dari Koalisi Nusantara Maju yang dimaksud layak untuk melanjutkan penyelenggaraan yang telah lama dilakukan.

Pada 1 Februari 2024 lalu, bertempat ke Pondok Pesantren Bumi Sholawat, Desa Lebo, Wilayah Sidoarjo, , Ahmad Muhdlor atau mengikuti acara pengumuman dukungan terhadap calon presiden lalu delegasi presiden Subianto- Rakabuming Raka pada Pemilihan Umum 2024. Deklarasi itu dipimpin segera oleh pendiri sekaligus pengasuh pondok pesantren itu, Gus Ali yang tersebut merupakan ayah dari .

Dalam pidatonya, Gus Ali menyatakan bahwa sudah pernah berhasil di pembangunan negara, kemudian oleh sebab itu, penting bagi kebijakannya untuk dilanjutkan. Ia secara terbuka menyatakan bahwa menurutnya belaka Subianto yang digunakan mampu melanjutkan Jokowi.

Jawabane nderek kiai, milih Pak (jawabannya bergabung kiai, milih Pak ),” ujarnya

Selaras dengan apa yang mana dikemukakan oleh sang ayah, yang merupakan putra ke 12 dari Gus Ali juga mengemukakan hal yang dimaksud tidaklah sangat jauh berbeda di kesempatan itu.

“Yang melanjutkan penyelenggaraan maju adalah ,” ucapannya pada depan ribuan santri, simpatisan, dan juga volunteer yang hadir.

“Kami berpesan kenapa harus , lantaran santri Sidoarjo derek kiai,” tambahnya.

Keputusan yang diambil oleh Gus Ali kemudian putranya, Gus Muhdlor, mengejutkan sejumlah pihak. Sebelumnya, Gus Ali, Gus Muhdlor, juga Pondok Pesantren Bumi Sholawat dianggap sebagai bagian dari keluarga besar Nahdlatul yang digunakan mempunyai keterkaitan dengan PKB. Dalam pemilihan , PKB mengusung pasangan Anies Rasyid Baswedan juga sebagai calon presiden juga perwakilan presiden. 

Seorang petinggi PKB menjelaskan bahwa Gus Ali, putranya, dan juga anggota NU lainnya ke sebelumnya sudah memberikan dukungan untuk PKB. Bahkan, putra Gus Ali yang lain, yang mana ketika ini menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Syaikhul Islam, juga mempunyai yang tersebut sama. Pada tanggal 11 Januari 2024, Syaikhul masih menyatakan bahwa ayahnya masih menyokong pasangan Anies- pada Pemilihan .

“Kami tiada mungkin saja membantu pasangan lain,” ujarnya.

Menurut sumber tersebut, pembaharuan Gus Ali serta Gus Muhdlor muncul setelahnya pelaksanaan operasi tangkap tangan yang dijalankan oleh Komisi Pemberantasan (KPK) di dalam Sidoarjo pada tanggal 25 Januari 2024. Selain itu, dinas Kabupaten Sidoarjo juga digeledah oleh KPK sehari sebelum pengumuman dilakukan.

Sejalan dengan ayahnya, Gus Muhdlor secara terang-terangan mengubah sikapnya untuk mengupayakan . Selaku pengurus pergerakan pemuda Ansor, ia bahkan menghadirkan para pendukungnya untuk meraih kemenangan di satu putaran.

Tindakan Gus Muhdlor yang beralih menyokong mendekati akhir kampanye diduga sebagai strategi untuk mengelakkan kesulitan terkait tindakan hukum yang dimaksud sedang diselidiki oleh KPK. Hal ini sebab pada pemilihan gubernur Sidoarjo 2020, ia mencalonkan diri dengan Subandi melawan dukungan dari PKB yang miliki basis massa yang mana kuat di dalam kota petis tersebut.

SHARISYA KUSUMA RAHMANDA | MAJALAH TEMPO | NI KADEK TRISNA CINTYA DEWI

 

Artikel ini disadur dari Cerita Gus Muhdlor Pindah Mendukung Prabowo Setelah OTT KPK