JakartaInsideCom– Militer Israel kembali menangkap setidaknya 25 warga Palestina dalam operasi militer di Tepi Barat yang diduduki.
Komisi Urusan Tahanan dan Masyarakat Tahanan Palestina mengonfirmasi di antara mereka yang ditangkap, terdapat mantan tahanan dan anak–anak. Penangkapan ini berlangsung di berbagai wilayah, termasuk Hebron dan Ramallah.
Sejak 21 Januari 2025, serangan militer Israel telah menewaskan sedikitnya 55 orang dan mengakibatkan ribuan warga kehilangan tempat tinggal di wilayah utara Tepi Barat. Menurut laporan, sejak bulan lalu, pasukan Israel telah menangkap setidaknya 160 warga Palestina di Jenin dan 130 lainnya di Tulkarem.
Total warga Palestina yang telah ditahan di Tepi Barat sejak Oktober 2023 mencapai lebih dari 14.500 orang, termasuk mereka yang sempat dibebaskan setelah ditangkap.
Angka ini belum mencakup tahanan dari Jalur Gaza, yang diperkirakan mencapai ribuan orang.
Serangan militer Israel di Tepi Barat semakin intensif sejak perang di Gaza meletus pada 7 Oktober 2023.
Selain serangan dari militer Israel, warga Palestina juga menghadapi kekerasan dari pemukim ilegal Israel.
Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Palestina, setidaknya 916 warga Palestina telah tewas dan lebih dari 7.000 lainnya terluka akibat serangan Israel di wilayah pendudukan.
Pada Juli 2024, Mahkamah Internasional (ICJ) menyatakan pendudukan Israel atas tanah Palestina ilegal dan memerintahkan evakuasi semua pemukiman di Tepi Barat serta Yerusalem Timur.