Satu yang luwes dimainkan . Dalam ini, secara berani mengambil inisiatif untuk memajukan “jagoannya” lebih awal ke gelanggang.

Hanya saja, tetap membuka ruang koalisi yang sangat menarik perhatian.

Sekaligus, juga menyiapkan alternatif terbaik (the best alternative to negosiated agreement).

Artinya, menyiapkan diri kalau memang cawagub mendapatkan penolakan dan harus rela melepasnya demi kemenangan kandidat yang diusung, yaitu Baswedan.

Layaknya dalam sebuah kontestasi , betapapun serunya, terkadang hanya bisa melihat tampak luarnya saja.

Ibaratnya, kandidat beserta partai-partai pendukungnya semacam kebun rahasia (the secret garden of politic).

Banyak ruang gelap yang tak terjangkau . Itu sebabnya, nalar kritis perlu terus dinyalakan.

Layaknya “orang luar” (outsider) kerap memiliki keterbatasan akses kepanggung belakang (backstage) kandidasi yang seringkali penuh dengan segudang misteri.

Terlepas dari siapapun kandidat yang bertarung, layaknya setiap perhelatan atau , dikenal dengan istilah “finite ” alias permainan yang jelas akhirnya.

Nah, siapa mereka? Saya kira, siapaun mereka, pertimbangan kandidat pemenang yang bisa mengimbangi kekuasaan pusat () perlu dihadirkan.