JakartainsideCom – Hasto Kristiyanto, yang dikenal sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), resmi ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis (20/2/2025).
Penahanan ini terjadi setelah Hasto diperiksa untuk kedua kalinya sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap terkait proses pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR RI, Harun Masiku, serta perintangan penyidikan.
Dilansir dari berbagai sumber, Hasto Kristiyanto akan menjalani masa penahanan selama 20 hari pertama di rumah tahanan (Rutan) KPK, sesuai dengan keputusan penyidik.
Penahanan ini menjadi bagian dari proses hukum yang dihadapi Hasto terkait dengan kasus yang sedang berjalan.
Profil Hasto Kristiyanto
Sejarah Karier Politik Hasto Kristiyanto
Hasto Kristiyanto lahir di Yogyakarta pada 7 Juli 1966. Sejak muda, Hasto menunjukkan ketertarikannya pada dunia politik.
Semasa duduk di bangku SMA Kolase de Britto Yogyakarta, ia sudah gemar membaca buku–buku mengenai politik, yang semakin memperkuat minatnya dalam bidang ini.
Perjalanan akademis Hasto dilanjutkan di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, di mana ia belajar ilmu politik.
Selama di UGM, Hasto aktif dalam kegiatan organisasi mahasiswa dan pernah menjabat sebagai Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Teknik UGM. Hasto lulus pada tahun 1991 dengan bekal ilmu politik yang semakin mendalam.
Setelah menyelesaikan pendidikannya, Hasto mulai terjun ke dunia politik. Ia pertama kali mengisi posisi di bidang media massa dan penggalangan di DPP PDIP sebagai Wakil Sekretaris Bidang II.
Pada Pemilu 2004, Hasto terpilih sebagai anggota DPR RI dari Fraksi PDIP, yang mewakili daerah pemilihan Ngawi, Magetan, Ponorogo, Pacitan, dan Trenggalek di Jawa Timur.
Ia ditempatkan di Komisi VI, yang berfokus pada sektor perdagangan, perindustrian, investasi, dan koperasi.
Seiring waktu, Hasto mulai menanjak dalam karier politiknya. Pada suatu titik, ia diberi amanah untuk menduduki posisi sebagai Wakil Sekretaris PDIP.
Kemudian, pada tahun 2015, ia diangkat sebagai Sekretaris Jenderal PDIP menggantikan Tjahjo Kumolo. Sejak saat itu, Hasto memegang peran penting dalam struktur partai dan menjadi salah satu tokoh kunci dalam PDIP.
Perjalanan politik Hasto Kristiyanto di PDIP cukup panjang dan penuh prestasi.