muda asal Selatan, , kembali mempersembahkan terbaru bertajuk Samudra. ini menjadi ketiganya setelah merilis dua sebelumnya di tahun .

Melalui Samudra, William mengajak pendengar menyelami analogi dan perjuangan yang diibaratkan sebagai pelayaran di lautan luas.

“Gue ngebayangin semisal gue di laut. Mungkin gue udah ada persiapan—kayak kompas, pasokan , , kapal gue yang ibaratnya jadi badan. Tapi terlepas dari segala macam persiapan itu, pasti ada aja ,” ujar William dalam pernyataannya.

dalam Samudra kembali diambil dari sang , memperkuat ciri khas William yang sarat makna dan kejujuran emosional. Meski sudah tampil di banyak panggung dan mendapat respons positif dari dua rilisan terdahulu, William mengaku masih terus berproses sebagai .

“Kadang semuanya ‘tuh terasa . Tapi gue harus jalanin,” tambahnya, menegaskan makna perjuangan yang ia tuangkan dalam .

Samudra menghadirkan suasana yang menggambarkan perjalanan di laut—mulai dari ketenangan hingga badai . Terinspirasi dari rohani, ini dibuka dengan vokal lembut dan aransemen sederhana, lalu berkembang menjadi komposisi megah yang emosional di bagian akhir.

Beberapa potongan yang mencerminkan keresahan dan harapan William antara lain:
“Dimanakah ‘ku berada? Apakah aku hilang arah?” dan “Apakah ku bisa ‘tuk menemukannya? Mengelilingi samudra sampai akhirnya ku berlabuh.”

Kehadiran Samudra mempertegas arah musikalitas William yang terus bertumbuh, tidak hanya dari segi produksi , namun juga kedalaman pesan yang ia sampaikan.

Samudra kini telah tersedia di seluruh dan menjadi penanda babak baru dalam pelayaran musikal .