, Chile yang namanya identik dengan dan revolusi, tetap menjadi figur yang memantik perdebatan lintas generasi dan geografi.

Lebih dari sekadar arsitek kata, Neruda—yang lahir dengan nama Neftalí Ricardo Reyes Basoalto pada 1904—merupakan tokoh politis, diplomat, dan yang turut mewarnai pergolakan Latin sepanjang abad ke-20.

Sebagaimana dicatat dalam Britannica, ayah Neruda adalah seorang pekerja api, sementara ibunya—yang meninggal tak lama setelah kelahirannya—berprofesi sebagai . kecilnya yang sunyi di Temuco menjadi subur bagi kegemarannya menulis. Pada usia 16 tahun, ia mulai menggunakan nama pena “” untuk menghindari tentangan ayahnya terhadap .

pertamanya yang mengguncang ialah Veinte Poemas de Amor y una Canción Desesperada (1924), sebuah kumpulan yang membakar dan getir. Menurut Foundation, dalam ini memadukan sensualitas tubuh dengan melankolia lanskap Selatan. tersebut terjual lebih dari satu juta eksemplar—pencapaian langka untuk sebuah berbahasa .

Namun gairah Neruda tak berhenti pada tema . Dalam Residencia en la Tierra, ia mulai mengeksplorasi alienasi, absurditas, dan horor modernitas, dengan pengaruh kuat dari gerakan surealisme. Pandangan dunianya yang semakin politis mencapai puncaknya dalam Canto General (1950), sebuah epos sepanjang 15.000 baris yang mendokumentasikan Latin dari perspektif rakyat tertindas, sebagaimana dicatat dalam laman Fundación Neruda.

Diplomasi, Komunisme, dan Pengasingan

diplomatik Neruda membawanya ke , , hingga , dan menjadikannya langsung atas kekejaman Saudara . Ia menjalin persahabatan erat dengan , yang kemudian dibunuh oleh rezim fasis Franco.

Menurut Poets.org, kematian Lorca merupakan titik balik dalam Neruda. Ia bergabung dengan Partai Komunis Chile dan menjabat sebagai senator pada 1945, namun kemudian menjadi buronan setelah partainya dilarang. Dalam pelariannya—termasuk pelintasan Pegunungan Andes secara ilegal—Neruda menulis dengan kemarahan yang disublimasi menjadi bagi rakyatnya. “Saya telah mencoba menjadi bagi mereka yang tak bersuara,” ujarnya dalam Nobel, sebagaimana dikutip NobelPrize.org, yang ia sampaikan di Stockholm pada 1971, saat dianugerahi Nobel atas yang disebut “membangkitkan takdir dan impian sebuah benua dengan kekuatan elemental”.