JakartaInsideCom – Badan Narkotika Nasional (BNN) mengungkapkan bahwa upaya pemberantasan narkoba memerlukan kerja sama yang lebih erat antar semua pihak, baik pemerintah, aparat penegak hukum, hingga masyarakat.
Hal ini disampaikan dalam acara yang digelar di kantor BNN Republik Indonesia, Senin (23/12). untuk memperingati langkah-langkah konkret dalam memerangi penyalahgunaan narkoba di Indonesia.
Dalam sambutannya, Kepala BNN RI “Marthinus Hukom, S.I.K., M.Si”, menekankan bahwa permasalahan narkoba bukan hanya merupakan ancaman bagi individu yang terlibat, tetapi juga bagi masa depan bangsa.
“Penyalahgunaan narkoba adalah masalah serius yang mengancam generasi penerus bangsa. Karena itu, kita harus bersatu dalam menghadapi tantangan ini.
Pemerintah, dengan dukungan penuh Presiden Prabowo Subianto, terus memperkuat kebijakan nasional untuk pemberantasan narkoba,” ujar Marthinus Hukom”.
Pada kesempatan tersebut, BNN juga mengungkapkan bahwa hingga tahun 2024, lebih dari 39.000 orang telah mengakses layanan rehabilitasi melalui berbagai fasilitas rehabilitasi yang telah disediakan.
Rehabilitasi ini tidak hanya melibatkan perawatan fisik, tetapi juga memberikan pendekatan mental dan sosial untuk membantu mereka yang terjerat narkoba agar bisa kembali berfungsi sebagai anggota masyarakat yang produktif.
BNN juga menandatangani lebih dari 50 perjanjian kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk sektor swasta, lembaga pendidikan, dan masyarakat sipil.
Kerja sama ini bertujuan untuk memperkuat program pencegahan dan pemberantasan narkoba di seluruh Indonesia, dengan fokus pada daerah–daerah yang dianggap rawan penyalahgunaan, seperti kawasan perbatasan dan wilayah pesisir.
Dalam acara tersebut, Kepala BNN RI ” Marthinus Hukom, S.I.K., M.Si.” berbagai keberhasilan yang telah dicapai dalam upaya pemberantasan narkoba, termasuk penangkapan jaringan internasional yang mencoba menyelundupkan narkotika ke Indonesia melalui jalur laut.
Salah satu yang baru-baru ini diungkap adalah penyelundupan narkoba yang melibatkan kapal tradisional yang melintasi Selat Malaka dan Laut Aceh.
“Kita terus mengungkap berbagai sindikat yang memanfaatkan jalur laut dan darat untuk menyelundupkan narkoba. Ini adalah tantangan besar, namun dengan kerjasama yang kuat, kita bisa menghadapi ancaman ini,” jelas Marthinus Hukom”.
Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Letnan Jenderal TNI (Purn.) Lodewijk Freidrich Paulus yang turut hadir mewakilkan Mentri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan dalam acara tersebut, menyatakan bahwa kebijakan pemerintah akan terus mendukung upaya pemberantasan narkoba.
“Kolaborasi antara BNN, TNI, Polri, serta masyarakat sangat penting. Kami akan terus memperkuat kebijakan yang lebih tegas terhadap para pelaku, sekaligus memberikan fasilitas rehabilitasi yang lebih luas bagi mereka yang membutuhkan,” ujar Letnan Jenderal TNI (Purn.) Lodewijk Freidrich Paulus”.
Acara tersebut juga menyoroti pentingnya peran masyarakat dalam pencegahan narkoba. BNN menekankan bahwa kesadaran masyarakat akan bahaya narkoba dan upaya pencegahannya harus terus diperkuat.
Program sosialisasi tentang bahaya narkoba dan pentingnya hidup sehat di berbagai kalangan masyarakat akan terus dijalankan agar dapat mencapai Indonesia yang bebas dari narkoba.
Pada akhirnya, acara ini menjadi wujud nyata dari komitmen pemerintah dan masyarakat dalam menciptakan Indonesia yang sehat dan bebas dari narkoba, guna mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045 yang bebas dari ancaman narkoba.
Dengan kolaborasi semua pihak, Indonesia diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan sehat bagi generasi mendatang.