jakartainside.com – Jakarta – Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) angkat bicara elektabilitas Pranowo juga Mahfud Md yang digunakan turun di survei yang dimaksud dilaksanakan oleh lembaga Indonesia Political Opinion () serta Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA. Hasto menyampaikan survei itu digunakan sebagai bandwagon effect atau untuk menimbulkan warga bergabung memilih calon tertentu.

“Itu survei dipakai sebagai bandwagon effect, survei sebagai pemenangan. Kalau mau survei diintervensi dulu. Kalau kebijakan semata mampu diintervensi , masak survei tidak?” kata Hasto di keterangan ditulis yang diterima Tempo, Rabu malam, 22 November 2023.

Hasto menyatakan mengintervensi hasil survei sangat mudah dilakukan. “Caranya mudah. Di dimana sample akan diambil, lalu dibagi sembako dan juga , kan, itu sudah ada ada bergambar Pak juga Mas ,” kata Hasto.

Optimis -Mahfud akan masih dipilih rakyat

Meskipun timnya telah terjadi menemukan adanya dugaan kecurangan, masih optimis -Mahfud akan menjadi pilihan rakyat. Pasalnya, menurut dia, rakyat telah dilakukan meninjau kualitas baik dari Pranowo maupun Mahfud Md.

“Pak , tercepat yang digunakan mengentaskan kemiskinan. Pak bisa saja tidur di tempat rakyat untuk mengakomodasi aspirasi dan juga apa yang dikehendaki oleh rakyat itu. Pak itu menyelesaikan kesulitan dengan cepat. Pak ini bisa jadi gaspol. Mana yang mana lain gak punya . Jadi, perpaduan Pak serta Mahfud adalah perpaduan untuk keunggulan Indonesia,” kata Hasto.

Sebeumnya, juga menilai elektabilitas Pranowo merosot pada survei terbaru mereka.  Direktur Eksekutif , Dedy Kurnia Syah, menyatakan berdasarkan hasil survei lembaganya pada periode 10-17 November, elektabilitas cuma sebesar 28,7 persen.

“Dari sisi internal PDIP cuma misalnya di area Jateng, kemudian Provisi . Pranowo tidaklah berhasil untuk mendapatkan pendapat PDIP secara mutlak,” kata Dedi pada waktu peluncuran survei tersebut, Senin, 20 November 2023. 

Hasil mirip disebutkan Peneliti  LSI Denny JA, Adjie Al Farabi. Berdasarkan survei lembaganya pada 6-13 November 2023, Adjie menyatakan Subianto – Raka memperoleh elektabilitas sebesar 40,3 persen. Tempat kedua ditempati -Mahfud dengan elektabilitas sebesar 28,6 persen lalu pada nomor 20,3 persen. 

“Terdapat 10,8 persen responden yang dimaksud belum menentukan pilihan atau tak menjawab,” kata Adjie pada siaran resmi pada Senin, 20 November 2023. 

menilai merosotnya elektabilitas Pranowo yang dimaksud lantaran langkahnya mencela di beberapa waktu belakangan. Mereka menilai hal itu memproduksi rakyat pro-Jokowi mengalihkan dukungannya terhadap .

Sumber Tempo

by Jakarta Inside