JakartaInsideCom () menegaskan bahwa tradisi bihalal merupakan salah satu dalam mensyukuri kedamaian dan kerukunan yang dimiliki bangsa ini. Hal itu ia sampaikan saat menghadiri Bihalal besar Pondok Pesantren ‘adiyah Macanang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Minggu (6/4/).

itu satu-satunya yang begitu luas, dengan lebih dari 17.000 dan 350 , tetapi tetap damai. Ini anugerah besar yang harus kita syukuri,” ujar di hadapan para pengasuh, santri, dan alumni pesantren.

menyoroti , , dan yang dimiliki sebagai kekuatan sekaligus besar dalam menjaga keharmonisan. Ia juga mengingatkan pentingnya trilogi kerukunan—yakni hubungan harmonis antara manusia, alam semesta, dan Tuhan.

“Manusia adalah satu-satunya makhluk yang harus tunduk pada dua : takwini (alam) dan tasyri’i (). yang menjadikan manusia sebagai khalifah di bumi,” jelasnya.

Acara bihalal ini turut dihadiri Penasehat Dharma Helmi Halimatul Udhma, Kakanwil Aly Yafid, Bupati Wajo Andi Rosman, Direktur Pesantren Basnang Said, serta para Kankemenag kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan.

juga menyampaikan apresiasi atas pembangunan di Pesantren ‘adiyah, yang kini telah memiliki sejumlah gedung bertingkat dan megah. “Bahkan sebelum saya menjadi , pondok ini sudah berkembang pesat. Semoga ke depan kita bisa berbuat lebih banyak lagi,” ucapnya.

Sementara itu, Bupati Wajo Andi Rosman menyampaikan rasa terima kasih atas kunjungan dan menyampaikan amanah dari Anregurutta untuk mendukung penuh pengembangan ‘adiyah Macanang sebagai pusat .

“Kami berkomitmen untuk mendukung penuh upaya ini demi pendidikan dan kemaslahatan umat,” tegas Bupati.

Puncak acara bihalal ditandai dengan peluncuran Lazis ‘adiyah, lembaga resmi berizin, serta penyerahan sertifikat wakaf sebagai bentuk penguatan pengelolaan aset wakaf di pesantren.