Kematian yang Dipertanyakan, Warisan yang Digugat

Neruda meninggal hanya 12 hari setelah kudeta yang menggulingkan Salvador Allende pada 1973. Versi resmi menyebutkan ia wafat akibat kanker prostat. Namun, mengacu pada investigasi The New Yorker serta konfirmasi tim forensik pada , ditemukan keberadaan bakteri beracun Clostridium botulinum dalam tubuhnya. Dugaan bahwa Neruda diracun oleh rezim Pinochet pun kian menguat, menambah dimensi politis pada narasi kematiannya.

Kontroversi tak berhenti di sana. Dalam memoarnya Confieso que he Vivido, Neruda mengakui telah memperkosa seorang Tamil saat bertugas di Sri Lanka. Pengakuan ini memicu debat besar, terutama di kalangan feminis Chile. Pada 2018, gerakan menyerukan peninjauan ulang atas penggunaan nama Neruda dalam nama dan institusi .

-Rumahnya Kini Museum, Puisinya Masih Menyala

Tiga peninggalan Neruda—La Chascona, La Sebastiana, dan Isla Negra—kini berfungsi sebagai museum yang dikelola oleh Fundación Neruda. Ketiganya terus menerima ratusan ribu pengunjung setiap tahun.

Di sana, pengunjung dapat melihat koleksi topi pelaut kesayangannya, manuskrip asli, hingga kerang-kerang laut yang dikumpulkannya dengan semangat mengumpulkan bintang.

Sebagaimana ditulis The Bubble UK, mungkin akan terus mengukir wajah baru Neruda. Ia adalah , pelopor perjuangan rakyat, dan—bagi sebagian kalangan—juga pelaku . Namun dalam yang penuh palsu, puisinya tetap menyuarakan sesuatu yang otentik. Ia pernah menulis, “Puedo escribir los versos más tristes esta noche”—dan , hingga kini, masih membacanya dalam sunyi dan gemetar.