Yang harus diperhatikan yang dirasa sangat penting mengapa masa berlaku di perpanjang setidaknya lima tahun sekali adalah perihal aspek pengendara yang erat kaitannya dengan keselamatan dan keselamatan umum,

Dimana kondisi seseorang secara fisik mental dan psikis setiap bisa berubah, bisa oleh atau kecelakaan, ketika perpanjangan itulah kondisi terbaru pengendara dapat di cek oleh petugas yang kompeten di bidangnya ( tenaga medis ) sehingga pembaharuan data atas kondisi seseorang bisa terbarukan.

“Hal ini sebagai aspek kelayakan atas jasmani dan rohani yang terpenuhi, mohon maaf tidak mungkin seseorang yang mengalami perubahan kondisi kesehatanya memiliki gangguan fungsi fisik ataupun memiliki gangguan diberikan demi keselamatan bersama.” ujarnya lagi.

Dan pembuatan digunakan secara relevan untuk membiayai tenaga ahli medis, sidik jari, PNBP dalam operasional pembuatan tersebut.

Mayyasari mengatakan kepada Kapolri bahwa Kakorlantas saat ini adalah yang sangat visioner, berkomitmen dan bekerja keras dalam pembersihan, perbaikan dan perapian system, pelayanan, dan integritas kerja dalam Korps Polri yang sejak dulu terstigma sebagai tempat rentan ladang mengingat Korps Polri sempat diguncang skandal simulasi dalam skala besar ditahun 2010 oleh irjen djoko santoso sebagai kakorlantas saat itu.

“Walaupun aliran dana simulasi pada beberapa anggota ri komisi III dan V hilang dari di . Di era Firman Santyabudi banyak terobosan visioner yang digagasnya dari E-TLE DRONE untuk menindak pelanggaran lalulintas, ERI ( ELECTRONIC REGISTRASI DAN IDENTIFICATION) untuk mencegah manipulasi data ranmor, pembentukan smartcity sebagai bentuk komitmen presisi polri bersama pemerintah dan stakeholer swasta untuk mempermudah pelayanan kepada masyarakat berbasis tekhnologi digital,” imbuhnya.

“Firman Santyabudi juga ingin merapikan system mencegah kerawanan terjadinya jual beli dan jual beli plat RF plat privilage bagi pejabat yang banyak dijual kepada swasta atau umum tanpa yang sesuai untuk memenuhi target PNBP dari pemerintah.”

Saran Kakorlantas terutama jangan dijadikan target PNBP unruk mencegah kerentanan praktik jual beli dan , wacana penghapusan atau penurunan tarif balik nama bermotor yang dirasa cukup tinggi nilainya dan masuk pada Pemda bukan ke polri.

Wacana penghapusan progresif juga dirasa sangat bagus, dengan tidak menghapus , hanya pajak progresif saja, agar sinkronisasi dan data lebih mudah, sehingga memperkecil potensi penyalahgunaan karna kesalahan data yang tidak sesuai.

“Maka pembaharuan data menjadi Pekerjaaan rumah kedepan dalam upaya perbaikan system data kakorlantas menawarkan yang realiatis untuk  menjual privilage plat sesuai nama dengan harga kompetitif agar bisa menambah PNBP ketimbang yang dijadikan target PNBP, semoga masayarakat dapat teredukasi dengan baik dan benar atas informasi yang bertanggung jawab agar tidak salah mengerti tentang corp yang dirasa sangat relevan dalam pengelolaan oprasional managementent syatem yang kompeten dinamis dan transparan,” pungkasnya.