Seiring berjalannya waktu, Vincent mulai tertarik pada bidang keuangan karena kecakapannya di bidang matematika, ditambah dengan latar belakang teknik yang dimilikinya.
Ia pun memutuskan untuk pindah ke Loyola University di California untuk mengambil jurusan keuangan.
Ini menjadi titik balik bagi Vincent untuk fokus pada dunia yang lebih luas dalam hal pengelolaan sumber daya.
Tidak berhenti sampai di California, Vincent melanjutkan pendidikannya ke Waseda University di Jepang untuk belajar manajemen strategis.
Pilihan ini bukan tanpa alasan, karena pada tahun 90an, Jepang berada di puncak perkembangan teknologi dunia.
Vincent ingin memahami lebih dalam pemikiran timur setelah sebelumnya belajar di negara barat, serta menambah wawasan tentang dunia teknologi yang sedang berkembang pesat di Jepang.
DANA dan Filosofi di Balik Kepemimpinannya
Setelah menyelesaikan pendidikannya, Vincent memulai kariernya di dunia teknologi. Ia terjun langsung dalam bisnis teknologi sejak era Netscape dan Yahoo.
Salah satu pengalaman penting yang ia jalani adalah mempelajari teknologi broadband di Jepang, yang kemudian membantunya memahami lebih dalam tentang dunia digital.
Karier Vincent semakin berkembang ketika ia mendirikan DANA, sebuah startup fintech yang kini menjadi salah satu aplikasi pembayaran digital terkemuka di Indonesia.
Namun, Vincent tidak hanya dikenal karena keberhasilannya dalam membangun DANA, tetapi juga filosofi kepemimpinannya yang unik.
Selain itu, Vincent juga lebih memprioritaskan kolaborasi daripada kompetisi.
Ia menyadari bahwa pasar pembayaran digital di Indonesia masih sangat kecil dan dalam tahap awal, sehingga kolaborasi antar berbagai pihak akan lebih mempercepat perkembangan sektor ini.
Vincent Iswara adalah contoh nyata dari seorang pemimpin yang tidak hanya bergantung pada pendidikan formal, tetapi juga pada visi dan integritas dalam membangun perusahaan.