Selain kasus GOTO, Mayyasari juga menyinggung kasus pencitraan sang Menteri dalam berbagai acara diantaranya mudik Bersama, masifnya wajah sang Menteri di Mesin ATM bank–bank plat merah, dan menggunakan buzzer atau ranger medsos menurut laporan Tempoco dalam podcast Bocor Alus yang diduga menggunakan fasilitas negara.
“Dan beberapa safari politik lainya sebagai bakal wakil presiden yang diduga menggunakan fasilitas dan anggaran negara BUMN untuk kepentingan politiknya, sampai dugaan pengerahan karyawan BUMN sebagai buzzer untuk meningkatkan pencitraan dirinya sebagai mentri BUMN yang berhasil kinerjanya walau nyatanya boncos,” imbuhnya.
Terakhir Mayyassari menghimbau agar Erick fokus menyelesaikan beberapa kasus hutang BUMN Karya ke beberapa vendor yang puluhan tahun tak dibayar bukan dengan lantas mempailitkan perusahaan tersebut.
“Korban dari perusahaan Istaka Karya dibayar jangan menggunakan UU PT untuk menyelesaikanya kasihan rakyat, jangan cuma aset BUMN diklaim menjadi aset negara tapi hutangnya tidak dijadikan pertanggungan negara, jangan sibuk jadi mandor rumput JIS saja sambil safari politik memakai fasilitas negara.” Pungkasnya.***