JakartaInsideCom – Garuda Pancasila adalah lambang negara Republik Indonesia. Pada lambang ini, terdapat motto “Bhinneka Tunggal Ika” yang memiliki makna mendalam dan mencerminkan filosofi bangsa Indonesia.
Sejarah Bhinneka Tunggal Ika
Bhinneka Tunggal Ika adalah moto yang berasal dari bahasa Jawa Kuno, yang berarti “Berbeda-beda tetapi tetap satu”. Frasa ini pertama kali muncul dalam kitab Sutasoma, sebuah epos Jawa kuno yang ditulis oleh Mpu Tantular pada abad ke-14.
Makna Bhinneka Tunggal Ika
Bhinneka Tunggal Ika mencerminkan keragaman budaya, etnis, agama, dan tradisi yang ada di Indonesia, namun tetap bersatu dalam satu identitas sebagai bangsa Indonesia. Ini adalah prinsip dasar yang melandasi kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.
Bhinneka Tunggal Ika dan Garuda Pancasila
Garuda Pancasila dirancang oleh Sultan Hamid II dari Pontianak dan resmi menjadi lambang negara pada tahun 1950. Garuda, burung mitologis dalam tradisi Hindu dan Buddha, dipilih sebagai simbol kekuatan dan keberanian. Pancasila, yang berarti “lima prinsip”, adalah dasar ideologi negara.
Motto Bhinneka Tunggal Ika diletakkan pada pita yang dipegang Garuda. Penempatan ini melambangkan bahwa meskipun Indonesia adalah negara yang beragam dalam banyak hal, namun tetap satu dalam semangat nasionalisme dan patriotisme.
Kesimpulan nya Bhinneka Tunggal Ika adalah prinsip yang sangat penting dalam identitas bangsa Indonesia. Dengan menempatkannya pada Garuda Pancasila, lambang negara, Indonesia secara simbolis mengakui dan merayakan keragaman sekaligus persatuan bangsa.