JakartaInsideCom – Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan RI, Hindun Anisah mengungkapkan salah satu tantangan utama perekonomian Indonesia adalah menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
Menurutnya, karakteristik pertumbuhan ekonomi Indonesia terus mengalami perubahan, sehingga masih dibutuhkan usaha lebih besar dalam menurunkan angka pengangguran.
Hal tersebut disampaikan saat membuka bursa kerja (Job Fair) 2023 di Universitas Islam Nahdlatul Ulama, Rabu 2 Agustus 2023 Job fair yang digelar di Gedung MWC NU Tahunan Jepara itu diikuti oleh 36 perusahaan dengan 2.962 lowongan kerja dari dalam dan luar negeri.
Hindun Anisah berharap ribuan posisi lowongan kerja itu bisa terserap dan mengurangi jumlah pengangguran di Jepara dan sekitarnya.
“Kita telah mendatangkan 36 perusahaan dengan 2.962 lowongan kerja, dari luar dan dalam negeri yang semoga dapat dimanfaatkan oleh para pencari kerja di Kabupaten Jepara,” ujarnya.
Waspada Digital Underclass
Hindun Anisah juga mengingatkan kepada semua pihak untuk meningkatkan kualitas SDM di era digitalisasi.
“Kita harus berhati-hati karena jika kualitas angkatan kerja Indonesia tidak ditingkatkan secara masif, maka pekerja Indonesia rentan masuk ke dalam kelompok digital underclass, yaitu kelompok yang tidak hanya kurang mengakses dan menggunakan teknologi digital, tetapi juga mereka yang terkena dampak negatif dari big data, AI, dan algoritma,” sambungnya.
Hindun menambahkan Kemnaker telah menyediakan berbagai layanan ketenagakerjaan bagi masyarakat dalam mendapatkan informasi mengenai ketenagakerjaan, mulai dari pelatihan, lowongan pekerjaan hingga pemagangan yang dapat diakses melalui aplikasi SIAPKerja pada laman https://kemnaker.go.id.
Selain itu, Kemnaker menyediakan layanan secara online melalui laman https://jobfair.kemnaker.go.id untuk melaksanakan kegiatan job fair secara virtual.
“Saya berharap, melalui job fair ini, para pencari kerja di Jepara dan sekitarnya dapat mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan kompetensinya. Teruslah bersemangat mencari peluang serta meningkatkan kompetensi agar bisa menjadi generasi tangguh,” tandasnya.***