Jakarta Kabar Presiden atau Jokowi sudah menetapkan nama-nama yang akan segera mengisi panitia seleksi calon pimpinan atau ditepis pihak .

Koordinator mengatakan, di menetapkan 9 anggota Pansel Dewas dan juga Capim KPK, Jokowi berpegang pada koridor peraturan perundang-undangan.

“Anggota yang tersebut akan dipilih adalah tokoh-tokoh yang baik, yang mana memiliki integritas, juga yang mana memiliki concern pada ,” kata Ari pada keterangan yang dimaksud diterima pada Jumat, 17 Mei .

Jokowi membentuk panitia seleksi untuk menyaring pimpinan KPK periode berikutnya. Masa jabatan pimpinan KPK lalu Dewan Pengawas KPK yang tersebut semula akan berakhir pada 20 2023 diperpanjang hingga 20 .

Pansel bertugas menyeleksi para calon pimpinan KPK, sebelum diserahkan untuk Dewan Perwakilan Rakyat untuk melakukan tes uji kepatutan dan juga kelayakan atau fit and proper test. Usai mengecek Sentral Lacaria, Kolaka Utara, Provinsi , pada Selasa, 14 Mei , Jokowi menyatakan akan rampung pada Juni.

Namun, pada grup perpesanan belakangan muncul beberapa nama usulan anggota untuk Jokowi. Beberapa nama yang tersebut muncul adalah Rektor Institut Pertanian Arief Satria, Wakil Menteri lalu Informatika Nezar Patria, hingga Pakar Tindak Pidana Yenti Garnasih.

Ketika dikonfirmasi mengenai nama-nama yang disebutkan Kepresidenan belum menjawab tambahan lanjut. Ari, di pernyataan yang tersebut diterima pada Jumat, menjelaskan, nama-nama akan calon Pansel masih di langkah-langkah penggodokan.

 Perhatian dari Tim Sipil

pembentukan juga mendapat perhatian kritis dari banyak pihak. Misalnya, sembilan eks komisioner KPK yang digunakan mengirimkan terhadap mengenai usulan pansel capim juga dewas komisi antirasuah. 

Kesembilan pemukim tersebut: Komisioner KPK 2003-2007 Erry Riyana Hardjapamekas, Komisioner KPK 2007-2011 Mochamad Jasin, Plt Komisioner KPK 2009 Achmad Santosa, Komisioner KPK 2010-2014 Busyro Muqoddas, serta Komisioner KPK 2011-2015 Adnan Pandu Praja. Kemudian, Komisioner KPK 2011-2015 Abraham Samad, Komisioner KPK 2015-2019 Laode M Syarif, Komisioner KPK 2015-2019 Basaria Panjaitan, juga Komisioner KPK 2015-2019 Saut Situmorang.

Mereka memohon figur-figur panitia seleksi bukan diisi oleh orang-orang problematik. “Sebab hal itu akan berimbas pada serangkaian penjaringan serta dapat berujung pada terpilihnya Komisioner juga Dewan Pengawas bermasalah,” kata 9 eks Komisioner pada tersebut, Sabtu, 18 Mei .

Dalam tersebut, mereka itu juga menyoroti situasi di yang digunakan kian mengkhawatirkan. Merujuk temuan Transparency International, skor Skala Persepsi Korupsi tahun 2023 mengalami stagnasi pada bilangan bulat 34.

Pengurus Pusat sebelumnya juga bersurat pada pada 13 Mei . mengusulkan empat poin di pembentukan . Pertama, memposisikan keterwakilan kepentingan penduduk secara -proporsional di di . Kedua, memverifikasi pengharkatan berhadapan dengan prinsip keterbukaan, etika , lalu moralitas demokrasi. 

Ketiga, merespons positif berhadapan dengan dan juga masukan warga yang dimaksud dengan mengganti calon yang dimaksud dengan calon lain yang digunakan . Keempat, Pansel Pimpinan KPK adalah kesempatan emas untuk memulihkan citra KPK serta membangkitkan tingkat kepercayaan terhadap .

Koordinator menyatakan Presiden menghormati harapan lalu masukan dari seluruh elemen komunitas di pembentukan pansel Dewas kemudian Capim KPK.

DANIEL A. FAJRI | EKA YUDHA SAPUTRA

Artikel ini disadur dari Istana: Jokowi Masih Godok Pansel KPK, Belum Putuskan Nama-nama Anggota