JakartaInsideCom— Dalam rangka memperingati Hari Kartini, Ikatan Keluarga Seniman Indonesia (IKSI) menggelar Lomba Nyanyi 5M di Auditorium Toeti Roosseno Plaza, Jakarta Selatan, Senin (21/4/25).
Acara ini diinisiasi oleh Heria Hasanah, Ketua Umum IKSI sekaligus pendiri IPSI Sarapan Isi, sebagai wujud pelestarian budaya daerah sekaligus pemberdayaan perempuan.
Lomba ini dinamakan 5M karena menghadirkan lagu–lagu daerah dari lima wilayah Indonesia, yaitu Makassar, Manado, Medan, Maluku, dan Minang. Menurut Heria, pemilihan lima daerah ini memiliki makna khusus.
“Saya pilih lima daerah ini karena Indonesia kaya budaya. Momen ini sekaligus mengenang perjuangan Ibu Kartini, pahlawan perempuan Indonesia yang mampu mengangkat derajat wanita. Saya ingin membuktikan bahwa wanita bisa berkarya dan berkontribusi bagi bangsa,” ujar Heria saat ditemui di lokasi acara.
Lomba diikuti oleh 70 peserta, terbagi dalam dua kategori:
– Profesional dengan peserta 35 orang: peserta yang sudah mahir bernyanyi, pernah mengikuti kompetisi, bahkan meraih penghargaan.
– Non Profesional dengan peserta 35 orang: peserta dari kalangan umum yang memiliki hobi menyanyi.
“Bedanya, kalau profesional itu sudah punya pengalaman menyanyi dan pernah dapat hadiah lomba. Kalau non profesional, ini masyarakat umum yang suka menyanyi saja. Tapi semua kami fasilitasi sama,” jelas Heria.
Peserta hanya dikenakan biaya konsumsi selama acara. Sementara itu, para pemenang akan mendapatkan piala, selempang, hadiah hiburan, dan penghargaan khusus, tanpa pungutan apapun.
“Semua hadiah kami berikan gratis. Yang penting mereka tampil semangat, maksimal, dan sportif,” tambahnya.
Uniknya, lomba ini juga menghadirkan 30 penghargaan Best Dresscode untuk 15 pria dan 15 wanita, dengan tema pakaian adat tradisional.
Acara dipandu oleh Jay Kondangin, Novita Oesman, dan Dino Cantora, dengan musik pengiring dari Pay (keyboardis) dan Raja Nasution. Sedangkan dewan juri terdiri dari Nenny Triana, Ussy Pieters, Deddy Dukun, dan Teuku Dharma.
Heria mengungkapkan, konsep lomba 5M ini merupakan yang pertama diadakan di Jakarta, bahkan di Indonesia. Ke depan, ia berencana memperluas acara serupa dengan cakupan lebih besar.
“Selanjutnya saya ingin buat lomba lagu Nusantara, melibatkan seluruh daerah di Indonesia. Saya juga ingin menggandeng pejabat seni dan budaya. Target saya, kekayaan budaya Indonesia bisa diangkat ke level nasional, bahkan internasional,” tegasnya.
Melalui kegiatan ini, Heria berharap semangat perempuan Indonesia, khususnya di era modern, tetap aktif, produktif, dan menjaga budaya bangsa.
“Saya suka wanita yang aktif dan mau bekerja keras. Kita hidup di bangsa yang beragam. Tapi kita harus tetap bersatu dan saling rangkul. Usia bukan halangan untuk terus produktif dan berbuat baik. Semangat, jujur, terbuka — itu prinsip saya,” tutup Heria.