JakartaInsideCom – Himbauan bagi masyarakat Jakarta bahwa Bendungan Katulampa naik status Siaga 1 ungkap Wali Kota Bogor Dedie A Rachim.
Hal ini menjadi upaya bagi masyarakat Jakarta untuk berwaspada akan terjadinya banjir kiriman yang akan terkena dampak.
Sempat mencapai 220 centimeter atau berstatus Siaga 1 pada Minggu malam hal ini menjadi kekhawatiran bagi warga Jakarta dan sekitarnya.
“Saya mengimbau kepada masyarakat yang berada di bantaran Sungai Ciliwung untuk waspada dan khususnya untuk warga Jakarta kemungkinan limpasan air ini akan tiba di Jakarta pukul 06.30 WIB,”ujar Dedie, Bogor.
Debit air mencapai 514.659 liter per detik, membuat Bendung Katulampa berstatus Siaga 1 pada pukul 21.33 WIB. Selang beberapa menit kemudian, TMA surut menjadi 160 sentimeter, dengan debit air mencapai 307.467 liter per detik, mengubah status Bendung Katulampa menjadi Siaga 2 pada pukul 22.15 WIB.
“Kita terus memantau situasi dan kondisi debit air di bendung Katulampa. Mudah-mudahan ke depan curah hujan yang ada di hulu Sungai Ciliwung berkurang dan tidak berpotensi banjir di wilayah sekitar Bogor maupun Jakarta,” jelasnya.
Hujan dengan intensitas tinggi mengakibatkan bencana alam melanda Kota Bogor pada Minggu (2/3), dengan dampak menyebar ke enam wilayah. Tanah longsor menimpa dua wilayah, yaitu Kampung Cipaku Skip Baru RT 001/RW 016, Kelurahan Cipaku, Kecamatan Bogor Selatan, dan Jalan Artzimar 1 no.16, Kelurahan Tegal Gundil, Kecamatan Bogor Utara, sesuai data yang terkumpul.
Banjir lintasan juga menggenangi dua wilayah, yaitu Wilayah Babakan Fakultas RT 003/RW 005, Kelurahan Tegal Lega, Kecamatan Bogor Tengah, dan Kampung Pasir RT 004/RW 007, Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Selatan.
Atap rumah ambruk juga menimpa Kampung Pancasan RT 001/RW 007, Kelurahan Pasir Jaya, Kecamatan Bogor Barat. Sementara itu, pohon tumbang menghantam Gang Kosasih RT 003/RW 001, Kelurahan Gunung Batu, Kecamatan Bogor Barat.
Pihak berwenang menghimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengikuti instruksi mereka untuk menghindari bencana alam.