Sementara itu, latar belakang Aloysius Giyai di bidang pelayanan kesehatan menjadi daya tarik tambahan, mengingat harapan masyarakat untuk perbaikan signifikan di sektor kesehatan.
Masyarakat Papua Tengah berharap pasangan calon yang terpilih dapat meningkatkan akses layanan dasar, seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.
Selain itu, isu-isu sosial seperti kemiskinan, pengangguran, dan stunting menjadi prioritas yang diharapkan segera ditangani oleh pemimpin baru.
Survei CNN melibatkan 1.480 responden yang dipilih secara acak dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) Papua Tengah.
Survei ini memiliki margin of error ±2,55 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen, mencakup berbagai latar belakang masyarakat, baik di perkotaan maupun pedesaan, termasuk wilayah dengan sistem noken.
Pengamat politik Dedi Rohman menilai dominasi Wandik-Giyai menunjukkan tingginya kepercayaan masyarakat terhadap kemampuan mereka.
“Keberhasilan Willem Wandik dalam membangun Mimika menjadi alasan utama masyarakat memberikan dukungan besar,” ungkap Dedi.
Senada dengan itu, pengamat politik dan intelijen Universitas Indonesia, Muhamad Sutisna, menyebut hasil survei ini menggambarkan situasi nyata di Papua Tengah.
“Pasangan Wandik-Giyai kemungkinan besar akan menang baik dalam pemilihan langsung maupun sistem noken,” katanya.
Dengan elektabilitas yang tinggi, dukungan luas, dan kepercayaan publik yang signifikan, pasangan Willem Wandik-Aloysius Giyai diproyeksikan sebagai kandidat terkuat untuk memimpin Papua Tengah.
Masyarakat berharap kepemimpinan mereka dapat membawa perubahan positif dan mempercepat pembangunan di provinsi yang baru ini.